Waspada, Kualitas Udara Jakarta Memburuk

Jakarta, doc. Sheetnews.id

Jakarta [Sheetnews.id] : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa kualitas udara di wilayah Jakarta mulai turun. Kondisi ini kemungkinan terjadi hingga September 2024.


Rasio Ridho Sani Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan, hal itu dipengaruhi berkurangnya intensitas hujan di wilayah Jakarta seiring dengan dimulainya periode musim kemarau. 


“Berdasarkan pemantauan kami memang pola itu kan sudah pola tahunan, mulai dari bulan Juni, Juli, Agustus, dan September turun. Hal itu dikarenakan menjelang musim krmarau,” ujar Rasio


"Meski ini pola tahunan, namun kita akan terus mendorong dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam mengatasi polusi udara dijakarta." Tambah Rasio sumber telewicara apa kabar Indonesia siang tvone


Sementara Atika Harahap melaporkan jika polusi udara dijakarta per hari ini indeks kualitas udara diangka 159 itu artinya jakarta Unhealthy atau Tak Sehat (Merah) dan mendapat nomor urut ke 3 polusi terburuk sedunia. Pada  Jum'at, 21/6/2024 Sumber laporan langsung apa kabar Indonesia siang


Indeks kualitas udara jakarta mencapai 159, Ibnu Adam warga jakarta mengungkapkan jika dampak dari polusi udara buruk dijakarta, banyak warga yang berdiam diri dirumah dan takut beraktivitas diluar rumah. Sementara dirinya sendiri merasa sesak saat melintas dijalan.




Angka Indeks kualitas udara :

0-50 Good atau Baik (Hijau)

51-100 Moderate atau Sedang (Kuning)

101-150 Unhealthy for Sensitive Groups atau Tak Sehat buat KelompokSensitif(Jingga)

151-200 Unhealthy atau Tak Sehat (Merah)

201-300 Very Unhealthy atau Sangat Tidak Sehat (Merah gelap)

301-500 Hazardous atau Berbahaya (Ungu). (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desa Betung Selatan Selenggarakan 20 Tangkai Lomba, Perayaan HUT RI Ke-79

Awalnya Bercanda, Pria Asal PALI Nekat Berjalan Kaki dari Palembang ke PALI

Malam Puncak Perayaan HUT KNPI Ke-51 di-PALI, Banyak Yang Cemburu : Ini Alasan Ketum