Gubernur Aceh Muzakir Manaf : Sistem Barcode di SPBU Minta Dihapus
![]() |
| Muzakir Manaf (Gubernur Aceh) 2025-2029 |
[Sheetnews.id] Pali- Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyatakan bahwa selama kepemimpinannya, sistem pembelian BBM menggunakan barcode akan dihapuskan di seluruh SPBU di Aceh.
Menyikapi hal tersebut, Area Manager Comm, Rel, CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan pihaknya menghormati pernyataan Gubernur Aceh yang baru tersebut.
"Paralel kami juga berkoordinasi dengan pihak regulator pemerintah pusat," kata Susanto dalam keterangan tertulisnya, pada laman kompas.com Kamis (13/2/2025).
Susanto menjelaskan bahwa pembelian BBM Subsidi Biosolar dan Pertalite menggunakan barcode merupakan suatu mekanisme pencatatan elektronik, agar Pertamina dapat melaporkan kepada pemerintah siapa pengguna BBM bersubsidi
"Pembelian BBM Subsidi melalui barcode dalam Program Subsidi Tepat merupakan program yang dijalankan secara nasional di Indonesia," ujarnya.
Tujuan utama di balik program ini, sebutnya, adalah agar BBM Subsidi Tepat Sasaran sesuai dengan ketentuan aturan dan kuota yang ditetapkan, serta mencegah dan meminimalisir penyelewengan BBM Subsidi
Muzakir Manaf, dalam pidatonya usai dilantik Mendagri, Rabu (12/2/2025), secara tegas menyatakan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia akan menghapuskan sistem kebijakan QR Code saat melakukan pengisian BBM di SPBU seluruh Aceh.
"Yang perlu digarisbawahi adalah, karena sesuai dengan sumpah tadi, kami ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat, bukan menyusahkan rakyat. PR hari ini, semua SPBU di Aceh tidak ada lagi istilah barcode. Mohon digarisbawahi," ucapnya.
Mualem juga menyebutkan bahwa ke depan, siapa saja masyarakat yang ingin melakukan pengisian BBM di SPBU tidak boleh dirumitkan lagi dengan sistem tersebut.
Menurut dia, selama ini, dengan adanya sistem QR Code untuk memperoleh BBM, ada sebagian masyarakat yang marah bahkan ingin membakar SPBU.
"Maka saya ambil kesimpulan untuk menghapuskan semua barcode yang ada di SPBU di Aceh," katanya. Kutipan dari laman kompas.com
Kehadiran QR barcode sistem pengisian bahan bakar biosolar dan pertalite subsidi, banyak warga yang kesulitan untuk mendapatkan BBM. Hal ini tidak hanya dialami oleh warga Aceh, tetapi juga dialami warga Sumatera selatan.
Sumitro (51) Warga dikecamatan Abab kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) Sumsel mengaku kesulitan mendapatkan BBM untuk mengisi bahan bakar kendaraan roda duanya, yang sehari-hari digunakan untuk bolak balik kekebun mencari nafkah.
"Sejak ada barcode, kami yang tinggal ditalang atau tinggal didesa terpinggir seperti ini, sangatlah susah untuk mendapatkan BBM. Karna tidak ada lagi pengecer yang menjual BBM subsidi, kalau BBM non subsidi banyak tapi harganya sangat mahal". Ujarnya
"Kami berharap pemerintah Sumatera Selatan sama halnya dengan pernyataan gubernur Aceh, yang tegas menyatakan ingin mensejahterakan rakyat, menyenangkan rakyat". Tutupnya (Red)

Tidak ada komentar untuk "Gubernur Aceh Muzakir Manaf : Sistem Barcode di SPBU Minta Dihapus"
Posting Komentar